Home / Daerah / Heru Sudarmanto: Wisata Kuliner Harus Berdampak bagi Masyarakat

Heru Sudarmanto: Wisata Kuliner Harus Berdampak bagi Masyarakat

Tangerang Selatan – Kepala Dinas Pariwisata Kota Tangerang Selatan, Heru Sudarmanto, menegaskan bahwa pengembangan wisata kuliner di Tangsel bukan hanya sekadar program seremonial, melainkan harus memberikan manfaat nyata bagi masyarakat, khususnya pelaku UMKM lokal.

Menurut Heru, sektor kuliner memiliki potensi besar untuk menjadi daya tarik wisata sekaligus penopang ekonomi kreatif daerah. “Wisata kuliner ini harus benar-benar memberikan manfaat, terutama bagi UMKM dan warga Tangsel. Kalau masyarakat merasakan hasilnya, berarti program berjalan di jalur yang tepat,” ujarnya.

Heru menambahkan, dalam jangka pendek pihaknya tengah menyiapkan sejumlah langkah konkret, di antaranya:

Pemetaan lokasi kuliner unggulan di tiap kecamatan.

Penyelenggaraan festival kuliner lokal untuk memperkenalkan produk khas Tangsel.

Kolaborasi dengan UMKM dan komunitas dalam memperkuat ekosistem pariwisata.

Sementara itu, untuk jangka panjang, Dinas Pariwisata Tangsel menargetkan:

1. Menjadikan Tangsel sebagai ikon wisata kuliner di wilayah Jabodetabek.

2. Mengintegrasikan kuliner dengan wisata seni, budaya, dan rekreasi.

3. Mendorong promosi pariwisata berbasis digital agar lebih dekat dengan generasi muda dan wisatawan mancanegara.

Dengan strategi ini, Heru optimistis Tangsel mampu bersaing dengan kota-kota lain yang lebih dulu mengembangkan destinasi kuliner. “Potensi sudah ada, tinggal bagaimana kita mengemasnya dengan profesional dan terintegrasi,” tegasnya.

Namun, tantangan nyata di lapangan tidak bisa diabaikan. Infrastruktur penunjang pariwisata, konsistensi dukungan anggaran, hingga keseriusan lintas dinas dalam berkolaborasi akan sangat menentukan arah kebijakan ini. Tanpa eksekusi yang berkesinambungan, program wisata kuliner hanya akan berhenti pada wacana tanpa dampak nyata bagi masyarakat.

Hal ini juga disoroti oleh masyarakat Tangsel. Cecep Anang Hardian, warga sekaligus pengamat kebijakan publik, menilai program wisata kuliner yang digagas pemerintah harus dikawal serius agar tidak hanya menjadi proyek seremonial. “Jangan sampai festival kuliner hanya ramai di pembukaan, tapi tidak ada keberlanjutan. Yang terpenting adalah bagaimana UMKM benar-benar merasakan manfaat ekonomi dari program ini,” tegas Cecep.

Menurutnya, keberhasilan wisata kuliner Tangsel bukan hanya pada branding atau acara tahunan, melainkan konsistensi dalam membangun ekosistem yang melibatkan warga, komunitas, hingga sektor swasta. “Kalau semua pihak terlibat, barulah Tangsel bisa punya identitas kuliner yang kuat dan berdaya saing,” tambah nya”

( ina )

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *