Tangerang Pernyataan bahwa infrastruktur yang berkualitas rendah adalah bukti adanya praktik korupsi merupakan sebuah pandangan umum yang didasari oleh beberapa alasan:
Penyalahgunaan Dana: Korupsi sering kali melibatkan pengalihan dana yang seharusnya dialokasikan untuk pembangunan atau pemeliharaan infrastruktur. Dana ini bisa masuk ke kantong pribadi pejabat atau dialihkan untuk proyek fiktif
Pengurangan Standar Kualitas: Untuk menghemat biaya demi keuntungan pribadi, bahan bangunan yang tidak sesuai standar atau berkualitas rendah digunakan, yang mengakibatkan infrastruktur cepat rusak
Proses Tender yang Tidak Transparan: Pengaturan tender atau suap dalam proses pengadaan barang dan jasa dapat memastikan proyek jatuh ke tangan kontraktor yang tidak kompeten, tetapi bersedia membayar suap
Meskipun kualitas infrastruktur yang buruk sering dikaitkan dengan korupsi, penting untuk diingat bahwa ada faktor lain yang juga dapat memengaruhinya, seperti:
Perencanaan yang Buruk: Kurangnya studi kelayakan atau desain yang tidak matang dapat menyebabkan masalah dalam pelaksanaan proyek.
Kurangnya Perawatan: Anggaran pemeliharaan yang minim atau tidak efektif dapat menyebabkan penurunan kualitas infrastruktur seiring waktu [
Untuk menginvestigasi dugaan korupsi, diperlukan bukti konkret melalui audit keuangan, investigasi hukum, dan analisis teknis kualitas proyek. Namun lembaga yang memilki kewenangan kuat melakukan investigasi dan audit , kurang inisiatif membongkar dugaan praktek tindak pidana korupsi
Namun lembaga yang berwenang melakukan audit dan Investigasi terkesan lebih banyak menunggu bola daripada menjemput bola . kurang tegas, kurang berani serta kurang Inisiatif melakukan investigasi dan audit anggaran pembangunan infrastruktur
Seandainya saja pihak berwenang ada keberanian , tegas serta memiliki inisiatif dalam melakukan investigasi tanpa harus menunggu laporan, akan semakin banyak terungkap dugaan kasus Korupsi anggaran pembangunan infrastruktur
Penulis : Asep WW
( MCI Kota Tangerang)
