Oleh: Cecep Anang Hardian
Hari ini ceritanya A.Besok berubah menjadi B.Lusa menjadi C. Banyak orang menganggap pola ini sekadar lupa, salah ucap, atau salah paham. Namun pada individu dengan Narcissistic Personality Disorder (NPD), perubahan versi cerita bukan kesalahan ingatan. Ia adalah taktik sadar untuk mengontrol persepsi, menjaga ego, dan mempertahankan kuasa.
Di tangan NPD, cerita tidak lagi berfungsi sebagai sarana komunikasi. Cerita berubah menjadi alat untuk mengatur realitas.Bukan Lupa, Tapi Menggeser Fakta,Orang yang sehat bisa lupa detail kecil, tetapi inti peristiwa tetap konsisten. Arah cerita tidak berubah.
Pada NPD, yang berubah justru fondasinya. Hari ini ia korban, besok pahlawan, lusa mengaku tidak tahu apa-apa. Pergeseran ini bukan karena ingatan kabur, melainkan karena posisi harus selalu menguntungkan diri sendiri.
Bagi NPD, kebenaran bukan pegangan utama. Yang terpenting adalah bagaimana dirinya tampak.Mengapa Cerita Selalu Berganti?
Pertama, narasi disesuaikan dengan siapa yang dihadapi.NPD membaca situasi sosial dengan tajam: siapa yang mudah iba, siapa yang bisa ditekan, dan siapa yang perlu diyakinkan. Maka cerita pun diubah sesuai kebutuhan.Kepada satu pihak, ia tampil sebagai korban.
Kepada pihak lain, ia menjelma pahlawan.Dalam kondisi genting, ia memilih peran “tidak tahu apa-apa”.
Ini bukan inkonsistensi. Ini manipulasi yang terencana.Kedua, citra lebih penting daripada kebenaran.
Dalam dunia NPD, kebenaran bersifat fleksibel. Citra bersifat mutlak. Jika versi lama mengancam ego, versi itu dibuang dan diganti tanpa rasa bersalah—lalu diceritakan dengan keyakinan penuh.
Ketiga, menghindari tanggung jawab.Mengakui salah berarti meruntuhkan ego. Maka cerita harus berubah.
Pola ini berulang“Aku tidak pernah bilang begitu.”“Kalau pun bilang, kamu yang salah paham.”“Kalau kamu tersakiti, itu karena kamu sendiri.”
Tujuannya jelas lepas dari konsekuensi.Gaslighting Membingungkan untuk Menguasai
Perubahan cerita yang terus-menerus membuat korban meragukan ingatan dan logikanya sendiri. Perlahan, pijakan realitas hilang.
Ini bukan efek samping. Ini tujuan utama.Korban bingung, NPD tetap unggul.Pada NPD, cerita bukan fakta.Cerita adalah alat.Kebenaran bisa berubah, citra tidak boleh runtuh.
Jika Anda berhadapan dengan orang yang ceritanya selalu berubah, selalu merasa benar, dan hampir selalu keluar sebagai pemenang, maka masalahnya bukan pada ingatan mereka. Masalahnya ada pada cara mereka memperlakukan realitas.
Bagi orang yang sudah sadar, satu langkah menjadi kunci, berhenti berdebat soal cerita, dan mulai menarik batas tegas lewat tindakan nyata.Karena dengan NPD, cerita bisa diganti kapan sajatetapi polanya tidak pernah berubah.
( red )












