Beranda / Berita / Artikel / Mengapa NPD Paling Kejam pada Orang yang Tulus? Bahkan Sering Menganggap Mereka sebagai Musuh

Mengapa NPD Paling Kejam pada Orang yang Tulus? Bahkan Sering Menganggap Mereka sebagai Musuh

Oleh: Cecep Anang Hardian

Ini pertanyaan yang sering muncul dari para korban

“Kenapa justru aku yang tulus, sabar, dan setia malah diperlakukan paling buruk?”

Jawabannya bukan karena kamu lemah, tapi karena ketulusan adalah ancaman bagi struktur batin NPD.

Ketulusan Membongkar Topeng NPD

Orang dengan NPD membangun identitas dari topeng: citra kuat, superior, benar, dan tak tergoyahkan.
Sementara orang yang tulus hadir apa adanya, jujur, konsisten, dan tidak berpura-pura.
Tanpa menyerang, ketulusan itu membuat topeng terlihat palsu.
Dan bagi NPD, ini terasa seperti ancaman eksistensial.

Orang Tulus Memantulkan Luka Terdalam NPD

NPD membawa luka lama: rasa tidak cukup, tidak dicintai secara aman, dan takut ditinggalkan.
Namun luka ini disangkal habis-habisan.
Saat berhadapan dengan orang yang: mencintai tanpa manipulasi, memberi tanpa pamrih, setia tanpa drama.
luka itu terpantul kembali.
Bukan disembuhkan, tapi membangkitkan rasa iri, malu, dan marah.

Ketulusan Sulit Dikendalikan

NPD nyaman dengan relasi berbasis: ketergantungan, rasa bersalah, ketakutan, kontrol emosional.

Orang tulus yang mulai sadar, punya nilai, dan batasan sehat akan menjadi sulit dikendalikan.

Dan bagi NPD
Apa pun yang tidak bisa dikontrol → dianggap musuh.

Orang Tulus Menjadi “Cermin yang Tidak Bisa Dipecahkan”

NPD bisa memutarbalikkan cerita, menyalahkan, dan memanipulasi banyak orang.
Tapi pada orang yang tulus dan sadar, strategi ini tidak selalu berhasil.

Akibatnya:
NPD merasa “terlihat”, merasa kalah secara psikologis, lalu beralih ke devaluasi dan kekejaman.

Bukan karena kamu salah.
Tapi karena kamu tidak bisa dipatahkan seperti yang mereka harapkan.

Dari Supply Menjadi Ancaman

Di awal, ketulusanmu adalah sumber supply kamu memvalidasi, kamu menguatkan, kamu memahami.
Namun saat kamu mulai: lelah, sadar, menetapkan batas, posisimu berubah:
dari sumber energi → menjadi pengingat kegagalan batin mereka.

Dan itu sangat tidak ditoleransi oleh NPD
Kesimpulan:

Jika kamu pernah diperlakukan paling kejam justru karena kamu tulus, ingat ini

Ketulusan bukan kelemahan
Kamu tidak “terlalu baik”
Kamu tidak salah sasaran

Kamu hanya berada terlalu dekat dengan luka yang tidak sanggup mereka hadapi.

Dan sering kali, orang yang paling mereka serang
adalah orang yang paling mencerminkan versi diri yang tidak pernah berhasil mereka tiru.

( red )

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *